Pages

Selasa, 12 Juli 2011

PEMERINTAHAN

A. Pengertian, Dasar dan Tujuan Pemerintahan
1. Pengertian Khilafah.
Menurut bahasa kata khilafah berasal dari bahasa Arab khalafa yang berarti mengantikan atau menjadi khalifah/penguasa/kekuasaan/pemerintahan. Menurut istilah khilafah berarti susunan pemerintahan yang diatur menurut ajaran Islam, di mana aspek-aspek yang berkenaan dengan pemerintahan seluruhnya berlandaskan ajaran Islam atau pengganti atau wakil Alloh untuk melaksanakan UUnya dimuka bumi sekaligus melanjutkan kepemimpinan Rasululloh baik dalam urusan keduaniaan maupun keakhiratan. Ringkasnya khilafah adalah susunan pemerintahan yang diatur menurut syari’ah Islam.
Konsep khilafah Islam atau Negara Islam mengandung 2 pengertian yang berbeda, yaitu :
• Negara Islam yaitu Negara yang sumber hokum atau uunya Al-Qur’an dan As-Sunnah dan dilaksanakan secara konsisten seperti Saudi Arabia.
• Negara Islam dalam arti Negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, uunya tidak secara ekplisist berdasarkan al-Qur’an dan As-Sunnah tetapi umat Islam dapat menjalankan agama Islam dengan sebaik-baiknya seperti Negara-negara Arab, Malaysia, Iran, Brunai Darussalam dan Negara OKI.
2. Dasar-dasar Khilafah.
Umat Islam telah sepakat bahwa hokum mendirikan khilafah adalah fardhu kifayah atas semua umat Islam. Alasannya adalah :
• Ijma’ shahabat dimana mereka lebih mendahulukan masalah permusyawaratan khilafah daripada urusan jenazah Nabi.
• Sulit dapat menyempurnakan kewajiban sperti melaksanakan hokum Islam, menjaga keamanan, membela agama, dll tanpa adanya khilafah.
• Nash al-Qur’an dan al-Hadits yang memerintahkan untuk mendirikan khilafah serta janji Alloh berupa kebaikan yang akan diberikan kepada orang-orang yang mentaatinya.
Jika menagmati khilafah pada zaman Rasul dan Khulafaur Rosyidin maka dasar-dasar khilafah yang dicontohkan oleh mereka antara lain :
 Kejujuran dan keikhlasan serta bertanggung jawab dalam menyampaikan amanah kepada ahlinya dengan tidak membeda-bedakan ras dan warna kulit.
 Keadilan yang mutlak terhadap segala lapisan masyarakat
 Persatuan atau ukhuwah Islamiyah
 Tauhid sebagaimana diperintahkan dalam ayat-ayat al_qur’an supaya menaati Alloh dan Rasulnya.
 Kedaulatan rakyat yang dapat dipahami dari perintah Alloh yang mewajibkan kita taat kepada ulil amri
3. Tujuan Khilafah
Adapun tujuan adanya khilafah adalah :
• Terciptanya kehidupan beragama yang mantap dengan pengamnalannya dalam segala aspek kehidupan umat baik dalam kehidupan pribadi, masyarakat dan Negara.
• Terwujudnya kehidupan masyarakat yang adil, makmur dan sentosa.
4. Hikmah Khilafah
 Dapat terselenggaranya ketentuan-ketentuan agama dengan baik.
 Dapat lebih memajukan kesejahteraan umat karena segala potensi umat dapat diorganisir, dikembangkan dan disalurkan serta dimanfaatkan oleh rakyatnya sesuai bidang keahlian masing-masing.
 Terselkenggaranya kesatuan dan persatuan umat.
 Keamanan, ketertiba dan keselamatan umat dapat lebih ditegakkan karena adanya jaminan dari ajaran Islam jika benar-benar ditegakkan di muka bumi
 Akan lebih menampakkan syiar Islam kepada dunia.
 Dapat memberikan contoh kepemimpinan dan system pemerintahan Islam yang terbaik kepada dunia.
B. Khalifah, Syarat-Syarat dan Pengangkatannya
1. Pengertian Kholifah.
Kata khalifah berarti pengganti yaitu pengganti kedudukan yang ditinggalkan pendahulunya, atau orang yang memegang tampuk pemerintahan, atau orang yang diberi tugas menjalankan pemerintahan.
Kholifah dalam arti khusus yaitu kepala Negara setelah Rasul atau pengganti Rasul sebagai kepala Negara tetapi menggantikan kedudukan beliau sebagai nabi dan rasul.
2. Syarat-Syarat Menjadi Kholifah.
 Taat kepada Alloh dan Rasul yaitu menjalankan segala perintahNya dan meninggalkan segala laranganNya.
 Mengerti hukum syari’at secara baik.
 Berakhlak mulia, bersikap adil dan jujur serta bertanggung jawab terhadap tugas
 Memiliki kecerdasan akal pikiran serta berpengetahuan luas.
 Teguh pendiriannya dalam menjalankan roda pemerintahan, memebangun Negara dan mengembangkan kehidupan beragama
 Betul-betul merupakan pilihan rakyat
Al-Farabi dalam ukunya Al-Madinatul Fadhilah menyatakan bahwa kjepala Negara harus memenuhi 12 syarat sebagai berikut :
 Sempurna anggota tubuhnya
 Besar pengertiannya
 Sempurna ingatannya
 Cakap dan bijak berbicara
 Mencintai pengetahuan
 Tidak mewah dan berfoya-foya
 Tidak serakah makan, minum dan hubungan kelamin
 Cinta kan kebenaran
 Membenci kebohongan
 Cinta keadilan dan benci kedholiman
 Sanggup menegakkan keadilan
 Mampu di dalam penghidupannya
Karena beratnya persyaratan bagi seorang kholifah tersebut maka ia mengemukakan 2 sistem pemerintahan yaitu :
 Pimpinan Negara dipegang oleh seorang presiden dan sati atau dua orang wakil.
 Pimpinan Negara dipegang oleh satu presidium dimana beberapa orangmembentuk suatu majlis yang memimpin Negara seca ra kollegial.
3. Cara Pengangkatan dan Baiat Kholifah
Ada beberapa cara dalam pengangkatan kholifah antara lain :
• Pemilihan secara langsung artinya setiap umat Islam yang sudah berhak untuk memilih dapat mengajukan pilihannya untuk menjadi kholifah melalui pemilihan umum atau referendum
• Pemilihan secara tidak langsung yaitu pemilihan oleh ahlul halli wal aqdi atau wakil rakyat yang brehak memutuskan segala sesuatu yang brekitan dengan urusan umat Islam.
Bai’at artinya sumpah kesetiaan atau sumpah kepercayaan atau pelantikan yang berisi ikrar pengangkatan seseorang menjadi kholifah berdasarkan al-Qur’an dan Al-Hadits serta janji melaksanakan keadilan dalam arti yang sebenar-benarnya.
4. Hukum Pengangkatan Kholifah.
Para ulama’ sepakat bahwa mengangkat kholifah di antara kaum muslimin hukumnya fardhu kifayah bagi seluruh kaum muslimin, alasannya adalah :
 Alloh menjanjikan akan menjadikan kholifah di muka bumi bagi orang yang beriman dan beramal sholeh
 Para sahabat mendahulukan musyawarah tentang kholifah dari pada mengurusi jenazah Rasululloh
 Secara rasional tidak mungkin suatu masyarakat akan dapat berkembang dengan baik, sejahtera lahir dan batin tanpa adanya pemimpin
5. Hak dan Kewajiban Rakyat
Hak artinya sesuatu yang harus diterima oleh seseorang, sedangkan kewajiban artinya sesuatu yang harus diberikan/dikerjakan oleh seseorang. Rakyat adalah warga Negara atau orang-orang yang tinggal di suatu Negara. Hak rakyat antara lain;
• Mendapatkan jaminan hidup dan keamanan
• Kemerdekaan pribadinya
• Kemerdekaan bertempat tinggal
• Kemerdekaan berpikir dan mengeluarkan pendapat
• Kemerdeaan belajar
• Kemerdekaan beragama
• Mendapat keadilan
Selain kewajiban umum sebagai seorang mukallaf maka rakyat mempunyai kewajiban terhadap masyarakat dan Negara, antara lain :
 Menaati segala peraturan Negara
 Menaati khalifah yang sah
 Memeprtahankan dan membela Negara
 Menjaga kesatuan dan persatuan
 Ikut mengusahakan terciptanya kesejahtraan dan kemakmuran bersama
 Menghormati hak asasi dan kebebasan orang lain.
C. Majlis Syura.
1. Pengertian Majlis Syura
Majlis syura menurut bahasa adalah tempat musyawarah atau lembaga permusyawaratan. Pengertian lengkapnya yaitu badan atau lembaga tempat bermusyawarah para wakil rakyat dan orang-orang yang berilmu. Adapun beberapa hal pokok dalam musyawaroh sesuai dengan anjuran Al-Qur’an dan Al-Hadits, anatara lain:
• Urusan yang menyangkut kepentingan orang banyak harus diselenggarakan atas dasar meusyawarah dengan rakyat yang terlibat di dalamnya.
• Rakyat yang brekpentingan harus dimintakan pendapatnya langsung atau melalui wakilnya yang mereka percaya
• Bermusyawah harus bebas, adil, jujur tanpa ada paksaan dari pihak manapun.
2. Pengertian Ahlul Halli Wal Aqdi
Ahlul Halli Wal ‘Aqdi adalah wakil-wakil rakyat yang menjadi anggota majlis syura. Imam Muhammad Fahruddin Rozi mendefinisikan nya sebagai alim ulama’, cerdik pandai dan pemimpin yang diataati oleh rakyat. Ia juga mendefinikan sebagai ahli ijma; yaitu ahli-ahli yang brehak memberikan putusan. Kedua definisi di atas adalah wakil-wakil rakyat yang berhak memutuskan sesuatu dan mereka wajib diatati sesudah hokum Alloh dan RasulNya.
3. Syarat-Syarat Menjadi Anggota Majlis Syura.
Untuk mendudki jabatan anggota majlis syura harus memnuhi berbagai persyaratan, antara lain :
• Taqwa kepada Alloh dan memelihara agama
• Adil dalam arti orang yang mengerjakan kewajibannya serta menjauhkan diri dari segala maksiat serta dapat menjaga kehormatan dirinya.
• Jujur, berbudi luhur, kuat cita-cita dan tak mudah patah hati serta tidak mudah kena bujukan yang dapat menyesatkan
• Ahli ilmu artinya berpengetahuan tinggi dan berpengalaman luas di dalam bidangnya.
• Mempunyai pendirian yang teguh, bijaksana serta pandai menarik perhatian, pandai meneliti permasalahan, agar ia dapat mengatur dan mempertimbangkan kemaslahatan rakyat.
4. Hak dan Kewajiban Majlis Syura
a. Hak Majlis Syura
Hak majlis syura dalam arti hak yang diterima oleh anggota majlis syura antara lain sebagai berikut :
 Dalam kedudukannya sebagai anggota masyarakat ia mempunyai hak yang sama dengan anggota masyarakat lainnya.
 Dalam kedudukannya sebagai anggota majlis, ia mendapatkan hak tertentu antara lain :
• Mendapatkan fasilitas yang wajar, sesuai dengan kedudukannya sebagai anggota majlis.
• Mendapatkan pengamanan dari Negara
• Mendapat jasa penghidupan dari majlis.
b. Kewajiban Majlis Syura
 Mengangkat dan memberhentikan kholifah
 Membuat UU bersama dengan kholifah
 Menetapkan belanja Negara dengan memperhatikan kepentingan rakyat
 Mengawasi jalannya pemerintahan
 Merumuskan gagasan yang dapat memeprcepat tercapainya tujuan Negara
 Merumuskan dan menetapkan garis-garis besar program yag akan di laksanakan kholifah
 Menghadiri siding yang dilaksanakan majlis syura
5. Hikmah Majlis Syura
• Dapat mengurangi kemungkina terjadinya kesalahan baik dalam merencanakan, memutuskan maupun melaksanakan sesuatu.
• Dapat memilih dan mengangkat pemimpin Negara yang tepat dan sesuai dengan aspirasi rakyat
• Menghindari perpecahan, permusuhan dan pertentangan dalam masyarakat
• Menghasilkan keputusan yang adil, lengkap dan dapat dilaksanakan sebaik-baiknya
• Dapat menyadarkan manusia akan keadaan dirinya yang lemah, mempunyai sifat ketergantungan kepada orang lain
• Dapat melaksanakan perintah Alloh dan rasulnya mengenai musyawarah.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More